Review Seru Game RPG The Caligula Effect: Overdose Remake
Dirilis pada masa akhir kejayaan handheld PSVita, The Caligula Effect sempat terlewatkan oleh banyak gamer, termasuk penggemar JRPG. Melihat potensi yang masih bisa dikembangkan, FuRyu akhirnya memutuskan untuk membuat ulang game ini, bekerja sama dengan developer Historia dan publisher NIS America. Tiga tahun setelah versi originalnya, game ini kembali hadir dengan judul baru, The Caligula Effect: Overdose.
Seberapa menarik game RPG dari FuRyu ini? Simaklah terus ulasan lengkapnya!
Alur Cerita The Caligula Effect: Overdose
Suatu hari, terdapat dunia virtual yang dikendalikan oleh seorang idola virtual, di mana para penduduknya terus-menerus menjalani kehidupan ideal sebagai siswa sekolah menengah di Jepang, yang dikenal sebagai Mobius. Sang protagonis adalah salah satu dari ratusan orang yang terperangkap di dalamnya, dan baru-baru ini menyadari kenyataan setelah beberapa kejanggalan semakin sulit untuk diabaikan.
Sekarang, protagonis diburu oleh para Musisi Ostinato, yang berusaha mencuci otaknya kembali menjadi drone yang tak sadar dan menjadikannya bagian dari pasukan Digihead mereka. Untuk menemukan jalan keluar, protagonis harus bekerja sama dengan Go-Home Club dan mantan penjaga Mobius, Aria. Mampukah sang protagonis melarikan diri dari Mobius?
Gameplay
The Caligula Effect: Overdose adalah versi remake dari The Caligula Effect yang sebelumnya diluncurkan secara eksklusif untuk PSVita pada tahun 2016. Game ini kini menggunakan Unreal Engine 4 sebagai dasar pengembangannya, memberikan banyak pembaruan, termasuk visual yang lebih baik, mekanisme gameplay yang diperbarui, tambahan karakter baru, serta fitur-fitur baru yang memudahkan pemain dalam melakukan aksi mereka.
Dalam game ini, kamu berperan sebagai protagonis yang berusaha mencari cara keluar dari dunia virtual bernama Mobius. Di awal permainan, pemain diminta untuk memilih jenis kelamin protagonis. Dalam versi Overdose ini, ada opsi tambahan di mana dapat memilih protagonis perempuan.
Mengusung genre RPG yang cukup familiar, kamu akan menjelajahi dungeon dan berhadapan dengan musuh untuk bertarung di arena terpisah. Game ini terdiri dari sistem Turn-based dan Real-time pada pertarungannya, di mana saat memilih perintah karakter, alur pertarungan akan berhenti, tetapi semua aksi dan serangan akan berjalan bersamaan saat perintah tersebut dieksekusi.
Game ini memperkenalkan fitur Imaginary Chain ketika kamu memilih target dalam perintah. Sistem ini memperlihatkan prediksi hasil dari semua perintah yang dieksekusi. Ini memberikan gambaran kepada pemain untuk merencanakan strategi. Namun, perlu diingat bahwa Imaginary Chain hanyalah simulasi prediksi, dan jika ada perintah yang gagal dieksekusi, hasil yang sebenarnya dapat berubah sesuai situasi.
Mirip dengan yang diterapkan dalam seri Persona, game ini juga memiliki sistem pertemanan yang disebut Causality Link, yang menghubungkan kamu dengan lebih dari 500 NPC di dunia Mobius. Hubungan ini dapat terjalin melalui interaksi dengan NPC dan menyelesaikan side quest. Bahkan, beberapa NPC ini bisa direkrut untuk bergabung dalam party.
Efek Audio dan Visual
The Caligula Effect: Overdose hadir dengan visual yang jauh lebih baik dibandingkan versi PSVita, dengan performa yang lebih halus dan antarmuka yang diperbarui. Gaya ilustrasi karakternya, yang penuh warna, menjadi salah satu aspek terbaiknya. Namun, model 3D karakternya tampak kurang detail, dan animasi serta ekspresi wajahnya terasa kaku, menunjukkan keterbatasan anggaran. Selain itu, dungeon dan NPC terlihat datar dan kurang menarik.
Sebagai game yang berfokus pada tema musik, ekspektasi tinggi terhadap kualitas audio tidak terpenuhi. Musiknya terasa biasa saja dan tidak selaras dengan tema zona yang dihadirkan, membuat atmosfer permainan terasa kosong. Meski demikian, dua opsi bahasa sulih suara menjadi penyelamat, karena kedua versi dihadirkan dengan sangat baik dan mampu menangkap nuansa cerita yang gelap.
Bagi yang belum pernah memainkan versi aslinya di PSVita, antusiasme terhadap game ini cukup tinggi. Namun, setelah mencobanya, The Caligula Effect: Overdose ternyata tidak seistimewa yang dibayangkan. Visual dan audio yang menarik tidak diimbangi dengan cerita dan gameplay yang mudah diikuti, membuat pemain cenderung berhenti karena repetisi yang membosankan.
The Caligula Effect: Overdose adalah RPG dengan banyak ide brilian, tetapi eksekusinya kurang memuaskan. Meskipun sistem pertarungannya unik, sering kali terasa tidak efektif dan membuang waktu. Fitur Causality Link awalnya menarik, tetapi cepat menjadi repetitif, sehingga hanya terasa seperti penyelesaian side quest tanpa kedalaman cerita yang berarti.