GAME

Mengenal Dunia Shin chan: Shiro and the Coal Town yang Menarik

Crayon Shinchan merupakan salah satu anime yang sangat terkenal, terutama di Indonesia. Popularitasnya yang meledak di tahun 2000-an tak lepas dari peran sebuah stasiun TV swasta yang rutin menayangkannya setiap Minggu pagi. Anime ini menceritakan kisah seorang yang biasa dipanggil Shinchan dan bernama lengkap Shinnosuke Nohara. Berbeda dengan anak-anak seusianya, perilaku dan ucapan Shinchan seringkali mirip orang dewasa, sehingga seringkali merepotkan orang-orang di sekelilingnya.

Pada tahun 2022, Crayon Shinchan mendapat adaptasi video game konsol berskala besar yang dirilis secara internasional. Dikembangkan oleh Millenium Kitchen dan dipublikasikan oleh NEOS, game ini ternyata berhasil dan diterima dengan baik oleh para gamer. Kesuksesan ini mendorong NEOS untuk melanjutkan seri game tersebut dan bekerja sama dengan developer h.a.n.d. untuk pengembangannya.

Setelah menunggu cukup lama, game kedua Crayon Shinchan yang berjudul Shin chan: Shiro and the Coal Town akhirnya resmi dirilis untuk PC melalui Steam.

Apa saja yang menarik dari petualangan kedua Shinchan ini?

Gameplay

Dalam game ini, diceritakan bahwa Keluarga Nohara sedang tinggal sementara di Prefektur Akita, berpindah dari Kasukabe karena Papa Shinchan mendapat tugas dari kantornya. Mereka tinggal di sebuah rumah sewaan bergaya tradisional Jepang, dengan lantai tatami, kotatsu di ruang keluarga, dan tidur di atas futon.

Mirip dengan game sebelumnya, Shin chan: Me and the Professor on Summer Vacation The Endless Seven-Day Journey, Anda akan menjelajahi sebuah desa yang menawarkan pemandangan yang sangat indah. Di desa ini, Shinchan akan berinteraksi dengan penduduk setempat, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Shin chan: Shiro and the Coal Town

Prefektur Akita

Dalam game kedua ini, Shinchan berpetualang di Prefektur Akita, berbeda dengan game pertamanya yang berlangsung di Prefektur Kumamoto. Karena Akita adalah kampung halaman Papa Hiroshi Nohara, Shinchan akan bertemu dengan kakek dan neneknya di sana.

Sementara di game sebelumnya Shinchan menggunakan kamera untuk mengabadikan momen liburannya, fitur tersebut tidak ada dalam game ini, karena ia tidak lagi dituntut untuk mengirimkan foto ke surat kabar lokal. Namun, mekanisme permainan dari seri sebelumnya, seperti menangkap serangga, memancing, dan menanam tanaman, tetap ada. Serangga dan ikan yang ditangkap dapat dicatat dalam buku koleksi dengan berbicara kepada NPC.

Waktu dalam permainan bergerak dari pagi hingga malam. Aktivitas Shinchan dimulai dengan sarapan bersama keluarganya, dan setelah Papa Hiroshi berangkat bekerja, Shinchan memiliki lebih banyak waktu untuk bermain sampai matahari terbenam. Anda dapat memilih kecepatan waktu permainan: lambat, normal, atau cepat. Pilihan lambat disarankan agar Shinchan bisa melakukan lebih banyak aktivitas tanpa terburu-buru.

Petualangan Shinchan di seri kedua ini terasa lebih terarah, dengan misi utama dan sampingan yang jelas terpisah. Untuk melanjutkan cerita, Anda perlu menyelesaikan misi utama, sementara misi sampingan biasanya membantu membuka jalan yang terhalang NPC. Menyelesaikan misi ini akan membuka lebih banyak area untuk dijelajahi, seperti puncak gunung, danau, dan rumah tetangga.

Setelah matahari terbenam, Shinchan secara otomatis akan pulang untuk makan malam. Setelah makan, Anda dapat memilih untuk tidur di futon atau tetap bermain. Jika memilih untuk tidur, hari akan berganti, tetapi jika ingin berkeliaran, Anda masih bisa melakukannya meskipun area yang dapat dijelajahi di malam hari lebih terbatas. Berkeliaran di malam hari memungkinkan Anda menemukan serangga, ikan, atau item langka, tetapi jika Shinchan merasa mengantuk, ia akan otomatis pulang dan tidur.

Shin chan: Shiro and the Coal Town

Coal Town

Sebagai game kedua dalam seri ini, developer berusaha memperluas dunia permainan dengan menambahkan lokasi baru. Di pertengahan cerita, setelah menyelesaikan beberapa misi utama, Shinchan diajak Shiro menaiki kereta di tempat terbengkalai yang penuh semak-semak dan rel.

Setelah menaiki kereta misterius, Shinchan dan Shiro tiba di kota aneh dengan aliran waktu yang berbeda dari Prefektur Akita, mirip dunia fantasi. Di sana, mereka bertemu karakter baru seperti Sumi dan Yuri.

Petualangan di Coal Town memiliki batasan waktu; jika Shinchan terlalu lama dan mengantuk, ia akan otomatis kembali ke desa Akita. Coal Town hanya bisa diakses di pagi dan siang hari, mirip mekanisme di game Persona 4.

Di Coal Town, Shinchan tidak menangkap serangga atau memancing, melainkan membantu Sumi dan Yuri merakit alat ajaib dan memainkan mini-game balapan kereta tambang yang menantang. Alat yang dirakit biasanya digunakan oleh penduduk setempat, dan Shinchan juga dapat berinteraksi dengan banyak NPC di sana.

Visual

Game Shinchan mempertahankan gaya visual anime yang khas, dengan model 3D yang mudah dikenali. Performa meningkat, terutama dalam transisi area yang kini lebih mulus, tanpa tampilan layar yang membeku. Pemandangan alamnya, seperti rumah tradisional dan pegunungan, memberikan kesan segar, sedangkan Coal Town menawarkan nuansa misterius yang semakin indah saat dieksplorasi.

Audio

Audio dalam game ini mendukung visual dengan soundtrack yang menciptakan atmosfer damai di desa, disertai suara alami. Di Coal Town, efek suara menciptakan suasana keramaian. Game ini menawarkan sulih suara dalam empat bahasa, dengan Bahasa Jepang sebagai pilihan utama, dan harapan untuk hadirnya versi Bahasa Indonesia di masa depan.

Value

Shin chan: Shiro and the Coal Town memberikan pengalaman baru yang familiar bagi pemain lama dan ramah bagi pendatang baru berkat tutorial yang jelas. Meskipun bisa dinikmati anak-anak, permainan ini memerlukan pemahaman bahasa Inggris dan menghadirkan tantangan dalam menyelesaikan misi. Game ini bukan hanya ringan, tetapi juga menyegarkan dan tetap setia pada unsur humor Shinchan, menawarkan skala yang lebih besar dalam gameplay dan cerita, serta presentasi yang hangat.