Korea Utara Meluncurkan Rudal Jelajah ke Arah Laut Kuning
Korea Utara di laporkan kembali karena meluncurkan sejumlah rudal jelajah ke arah lepas pantai barat wilayahnya. Pada Rabu (24/1) pagi waktu setempat. Militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan rudal-rudal Korut itu di luncurkan ke arah Laut Kuning.
Seperti di kutip kantor berita Yonhap dan Reuters, Rabu (24/1/2024). Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam pernyataannya memberitakan bahwa rudal-rudal itu di luncurkan pada Rabu (24/1) pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Tetapi tidak di beritakan lebih lanjut jumlah dan jenis rudal apa yang di tembakan Korea Utara.
JCS menyampaikan aktivitas peluncuran terbaru Korut itu sedang di perhitungkan lebih lanjut oleh intelijen Korsel dan Amerika Serikat (AS). Aktivitas lebih lanjut oleh Pyongyang juga sedang di tinjau.
Korea Selatan dan Amerika Koordinasi Untuk Antisipasi Rudal Korea Utara
“Sembari memperkokoh pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami telah berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat untuk memantau tanda-tanda tambahan dari provokasi Korea Utara,” sebut JCS dalam pernyataannya.
Secara terpisah, keterangan sejumlah sumber yang di lansir Yonhap menyampaikan rudal-rudal Korut itu mengudara dalam lintasan melingkar di atas perairan sebelah barat Pyongyang. Lintasan rudal itu di katakan mirip dengan rudal jelajah yang terbang pada ketinggian lebih rendah di bandingkan rudal balistik.
“Jangkauannya tidak pendek, dan di perkirakan rudal itu di tembakan dari darat,” sebut sumber tersebut. Berspekulasi bahwa rudal jelajah itu dugaan besar merupakan jenis rudal Hwasal-1 atau Hwasal-2 yang di klaim mampu menampung hulu ledak nuklir Hwasan-31.
Peluncuran rudal jelajah itu menandai peluncuran rudal jelajah pertama Korut sejak September 2023. Ketika negara terisolasi itu menggelar uji coba dua rudal jelajah strategis jarak jauh yang memiliki hulu ledak nuklir tiruan ke arah Laut Kuning.
Peluncuran terbaru itu di lakukan sekitar 10 hari setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat. Yang mana membawa hulu ledak hipersonik ke arah Laut Timur dalam tembakan rudal pertamanya tahun ini.
Rudal hipersonik di nilai lebih sulit untuk di deteksi dan di tembak jatuh. Itu karena rudal jenis itu mampu mengudara dengan kecepatan sekurang-kurangnyanya Mach 5. Setara lima kali kecepatan suara dan memiliki kemampuan manuver tinggi serta mampu mengubah arah selama peluncuran.